Kamis, 01 Juli 2010

Demografi Surabaya

Demografi Surabaya : Sebagai kota metropolitan no 2 se-Indonesia, sudah tentu kota ini telah menjadi tujuan utama bagi seluruh masyarakat dan warga Indonesia untuk berlabuh serta mempertaruhkan nasib mereka. Dari situlah kota Surabaya juga dapat dikatakan sebagai kota multi etnis. Etnis dari berbagai belahan dunia ada di kota pahlawan in, misalnya ada etnis Melayu, China, India, Arab dan Eropa. Etnis yang berasal dari Nusantara pun tak kalah banyak, sebut saja etnis Jawa, Madura, Batak, Kalimantan, Bali, Sulawesi, dan masih banyak lagi. Hal ini menjadi sebuah ciri khas tersendiri bagi kota Surabaya karena dari berbagai macam etnis yang ada, mereka tetap bisa membaur dan bahkan dengan penduduk asli Surabaya. 

Suatu masyarakat pada setiap daerah pasti memiliki ciri khas yang dapat membedakannya dari daerah lainnya. Begitu juga masyarakat asli Surabaya. Cirinya adalah warga asli Surabaya terbiasa berbicara secara terbuka, meski kadang terdengar dengan nada yang keras atau tempramen tinggi, masyarakat Surabaya sangat demokratis dan saling toleransi. Selain itu masyarakat disini juga cenderung menyukai gerakan yang atraktif.

Tercatat jumlah warga Surabaya hingga sekarang ini sudah mencapai angka 3 juta jiwa. Hal ini memang sebuah angka yang cukup banyak. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kota Surabaya merupakan kota besar dan berpenduduk cukup besar. Meskipun demikian, kota Surabaya tetap menjadi kota yang indah dengan panorama kota yang tertata dengan cukup rapi. Menanggapi kenyataan ini pula secara logis kebutuhan akan hunian yang nyaman juga sangat dibutuhkan untuk  pertumbuhan kota Surabaya ke depan.  Memang pada mulanya masyarakat Surabaya banyak yang tinggal di daerah perkampungan. Namun seiring berjalannya waktu, kini sudah banyak sekali bentuk-bentuk hunian yang bertaraf internasional dengan padang golfnya yang lebih tertata. Ada juga real estate dan perumahan, meskipun demikian, masih banyak warga yang lebih memilih tinggal di perkampungan.

Seperti dibelahan manapun di dunia, dikotomi miskin dan kaya tentu saja juga terjadi di Surabaya. Akan tetapi meskipu demikian, mereka tetap dapat hidup berdampingan dan tidak menjadi alasan hidup di Surabaya menjadi kurang naman.

Seperti itulah sedikit gambaran mengenai Demografi Surabaya. Semoga artikel kali ini bermanfaat dan sebagai koreksi bagi penulis, silahkan menuliskan komentar mengenai artikel diatas pada kolom komentar. Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar